Site icon MINU KH MUKMIN

Ingin Wujudkan Madrasah Unggul, MI di Sidoarjo Studi Tiru ke MINU KH Mukmin (Nu Online)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Ulum Balongmacekan Tarik, Sidoarjo terus berupaya meningkatkan layanan pendidikan. Komitmen menciptakan generasi muda unggul dari kalangan NU menjadi cita-cita segenap dewan pendidik. Guna mewajudkan hal itu, seluruh dewan guru MI Miftahul Ulum melakukan studi tiru ke MINU KH Mukmin Sidoarjo, Kamis (14/12/2023).

“Kami memilih studi tiru ke MINU KH Mukmin Sidoarjo karena sudah masyhur di Jawa Timur menjadi madrasah terbaik. Dibuktikan tahun ini mendapat penghargaan juara satu NU Jatim Award 2023,” kata Kepala MI Miftahul Ulum Balongmacekan, Hj Luluk Sriwijaya, kepada NU Online Jatim.

Luluk memaparkan, dalam kunjungan tersebut MI Miftahul Ulum ingin belajar dalam menciptakan siswa yang disiplin, berprestasi, dan berkarakter. Studi tiru ini juga merupakan bentuk keseriusan lembaga yang dipimpinnya dalam memberikan layanan pendidikan.

Meski letaknya di desa, lanjut Luluk, pihaknya tidak ingin madrasah hanya berjalan seperti biasa ala kadarnya. Dirinya menginginkan pengembangan di banyak bidang di tengah perkembangan lembaga pendidikan di luar NU yang sedemikian cepat.

“Tentu kita tidak boleh kalah dengan yang lain. Kita ingin membuktikan madrasah NU bisa memberikan layanan pendidikan yang berkualitas. Jika tidak demikian, di masa depan NU akan ditinggal oleh masyarakat, ” ujarnya.

Luluk menilai masyarakat di pedesaan sudah dapat memahami akan pentingnya Pendidikan yang maju. Bahkan, orang tua siswa kini berani membayar mahal asal layanan di Lembaga pendidikan tersebut baik.

Karena itu, dirinya tidak menginginkan madrasah yang dipimpin stagnan dengan menerapkan pola-pola pendidikan lama yang sudah usang. Menurutnya, madrasah harus kekinian, pembelajaran kontekstual, menyenangkan, fasilitas memadai serta mewadahi minat dan bakat siswa.

“Tentu kita tetap menjaga maqolah yang diugemi NU, almuhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah, yakni memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik, ” ucapnya.

Makanya, tradisi NU seperti pembiasaan membaca doa-doa, surat pendek, shalat berjamaah, istighotsah dan semacamnya harus ada. Karena yang demikian adalah hal yang penting untuk merawat ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

Pihaknya pun menyampaikan terima kasih kepada jajaran pimpinan dan seluruh dewan guru MINU KH Mukmin yang telah bersedia menerima kunjungan tersebut. “Kami mengucapkan banyak terima kasih, khususnya kepada Kepala MINU KH Mukmin, yang telah bersedia menerima kami untuk berbagi ilmu, ” ungkapnya.

Sementara Kepala MINU KH Mukmin, Anis Farida mengaku senang dapat menerima kunjungan silaturahim dan studi tiru dari MI Miftahul Ulum Balongmacekan. Ia berharap hal-hal yang dapat diambil dari MINU KH Mukmin dapat diimplementasikan secara bertahap.

“MINU KH Mukmin itu jadi besar juga tidak diraih dengan cepat dan tanpa perjuangan. Lakukan mulai dari hal-hal yang kecil, seperti kebersihan. Itu sepele tapi dampaknya luar biasa. Masyarakat akan senang jika melihat madrasah bersih,” tandasnya.

 


Editor: 

Exit mobile version